Dosen FEBI UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menjadi Reviewer Jurnal Internasional Contemporary Islam (Q1)
Lhokseumawe – Sebuah kabar membanggakan datang dari UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe. Dosen program studi Ekonomi Syariah, Dr. Harjoni, S.Sos.I., M.Si., mendapatkan kesempatan istimewa untuk menjadi reviewer pada salah satu jurnal internasional bereputasi tinggi, Contemporary Islam. Jurnal ini diterbitkan oleh penerbit ternama dunia Springer dan telah terindeks Scopus Q1, yang berarti termasuk dalam kategori jurnal dengan kualitas dan reputasi akademik tertinggi.
Kesempatan ini bermula ketika Harjoni menerima email resmi dari Journals Editorial Office, Springer, yaitu dari Editor-in-Chief Contemporary Islam, Prof. Ronald Lukens-Bull. Dalam email tersebut, Harjoni ditugaskan untuk melakukan review terhadap salah satu artikel yang masuk ke jurnal tersebut. Tugas ini tentu bukan hal yang sederhana, sebab seorang reviewer tidak hanya menilai kualitas tulisan, tetapi juga memastikan kontribusi keilmuan, kebaruan (novelty), serta kesesuaian artikel dengan standar akademik internasional.
“Bagi saya, ini adalah sebuah amanah sekaligus kehormatan yang luar biasa. Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya akan mendapatkan kepercayaan dari jurnal sekelas Contemporary Islam yang reputasinya sudah mendunia,” ujar Harjoni saat dimintai keterangan.
Peran Strategis Reviewer
Dalam dunia akademik, reviewer memegang peranan penting sebagai penjaga mutu ilmiah. Mereka berperan memastikan bahwa artikel yang diterbitkan memenuhi standar metodologi, memiliki kontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, serta bebas dari pelanggaran etika akademik. Proses review yang ketat inilah yang membuat jurnal-jurnal bereputasi tinggi seperti Contemporary Islam mampu menjaga kualitas dan kredibilitasnya di mata akademisi global.
Dengan menjadi bagian dari jaringan reviewer jurnal internasional, Harjoni kini terhubung dengan komunitas ilmuwan lintas negara. Ia dituntut untuk berpikir kritis, objektif, dan adil dalam memberikan penilaian. Lebih dari itu, pengalaman ini juga akan memperkaya wawasannya terhadap tren riset terbaru di bidang studi Islam kontemporer.
Kebanggaan untuk Kampus Daerah
Kabar ini tentu membawa kebanggaan tersendiri, tidak hanya bagi Harjoni, tetapi juga bagi UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe. Sebagai salah satu perguruan tinggi Islam negeri di Aceh, kesempatan yang diperoleh Harjoni membuktikan bahwa dosen dari kampus daerah pun memiliki peluang yang sama untuk diakui secara global, asalkan konsisten berkarya dan menjaga integritas akademik.
“Ini adalah awal yang baik, tidak hanya untuk saya pribadi, tetapi juga untuk memperkenalkan Prodi S2 Ekonomi Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe di kancah internasional. Semoga pengalaman ini bisa menjadi motivasi bagi dosen dan mahasiswa kita untuk lebih berani menulis dan mengirimkan karya ke jurnal-jurnal bereputasi,” jelas Harjoni dengan penuh optimisme.
Contemporary Islam: Jurnal Bereputasi Dunia
Jurnal Contemporary Islam dikenal luas sebagai salah satu jurnal terdepan yang membahas isu-isu Islam dalam perspektif kontemporer. Fokusnya meliputi kajian agama, budaya, politik, dan masyarakat Muslim di seluruh dunia. Dengan status Q1 di peringkat Scopus, jurnal ini hanya menerima artikel dengan kualitas tertinggi dari para akademisi internasional.
Dapat terlibat sebagai reviewer dalam jurnal tersebut berarti Harjoni memiliki kapasitas yang diakui oleh komunitas ilmiah global. Kepercayaan ini tentu tidak datang tiba-tiba, melainkan hasil dari rekam jejak akademik, penelitian, serta publikasi yang selama ini ia lakukan.
Langkah Awal Menuju Pengakuan Internasional
Kesempatan menjadi reviewer di jurnal internasional Q1 ini menjadi pijakan awal bagi Harjoni untuk melangkah lebih jauh. Ke depan, ia berharap dapat memperkuat kolaborasi riset dengan para akademisi internasional, meningkatkan publikasi di jurnal bereputasi, serta membawa nama baik UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe ke kancah global.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Harjoni bertekad menjadikan pengalaman ini sebagai bagian dari kontribusinya untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang ekonomi syariah.
“Bagi saya, ini bukan hanya prestasi pribadi, tetapi juga amanah untuk terus berkontribusi bagi umat, bangsa, dan dunia akademik,” pungkasnya.